Ilustrasi |
Jakarta – Pendidikan seks untuk anak masih dianggap tabu. Padahal, pendidikan seperti ini bisa membuat anak lebih peduli dan menjaga tubuhnya. Bicara soal pendidikan seksual untuk anak, bagaimana dalam pandangan Islam?
Dr.Hasan El-Qudsy, dosen di UIN Sunan Kalijaga, UMS, UMY, dan IAIN Surakarta menjelaskan begitu banyak dan gencarnya gerakan pornografi dan pornoaksi secara liar, baik di dalam maupun di luar rumah dan sekolah. Bahkan, gerakan itu begitu dahsyat dan kelihatannya sulit dibendung atau dihilangkan.
“Ini membuat anak-anak perlu mendapatkan pendidikan seksual sejak dini. Dengan berbagai perubahan gaya hidup dan kondisi sosial masyarakat yang begitu berbeda dengan masa lampau, perlu adanya pendidikan seks bagi masyarakat,” kata Hasan dalam bukunya Ketika Anak Bertanya tentang Seks.
Menurutnya, dalam pandangan Islam, pengertian pendidikan seks bergantung pada sudut pandang yang dipakai. Pendidikan seks di dalam Islam juga merupakan bagian integral dari pendidikan akidah, akhlak, dan ibadah.
“Terlepasnya pendidikan seks dengan ketiga unsur itu akan menyebabkan ketidakjelasan arah dari pendidikan seks itu sendiri,” ujarnya.
Apabila etika berpisah dari pendidikan seks maka akan menjerumuskan anak ke penyelewengan seksual. Dan dengan akhlak, Hasan bilang, anak akan mampu menolak dan menghindarkan diri dari perilaku yang tidak sesuai dengan hatinya.
“Dengan iman yang kuat dan akhlak mulia yang tertanam menghujam dalam dada, anak didik akan mampu mengatasi gejolak nafsu secara benar,” kata Hasan.
Selain itu, Hasan mengatakan pendidikan seks juga harus diberikan sesuai dengan tingkatan umur dan intelegensi si anak. Selanjutnya ditingkatkan seiring berjalannya waktu.
Menurutnya, salah satu strategi dalam menyampaikan pendidikan seksual dengan memperkuat pendidikan agama. Pendidikan agama sangat diperlukan dalam perkembangan seksual anak sebagai benteng dalam menghadapi masa depan.
“Pendidikan agama sangat diperlukan agar anak tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, tegar, kuat, dan tidak mudah terjerumus godaan hawa nafsu,” katanya.
Psikolog Saskhya Aulia Prima, M.Psi, pernah mengatakan mengajari anak soal pendidikan seks itu memang tergantung usia. Hal ini bahkan sudah bisa dimulai sejak anak berusia satu tahun, Bun.
“Dari setahun, anak udah bisa mulai mengerti body part-nya, kepala yang mana, badan yang mana, jadi memahami anggota tubuh kita sendiri,” terang Saskhya.
“Usia 2 – 3 tahun dia sudah mulai ngerti banyak omongan kita, kita mulai masukkan, siapa aja yang boleh pegang badan kamu, misal mama, papa, nenek, kakek, pengasuh, yang kita tahu dekat dan dia enggak berbahaya,” kata Saskhya.