Suatu sore, Tiska bermain petak umpet dengan teman-temannya, Aisyah, Elsa, Raffi dan Boni. Saat sedang bermain, tiba-tiba ada seekor anjing yang mendekati Aisyah. Aisyah pun lari ketakutan. Raffi,Tiska Boni dan Elsa langsung mengusir anjing itu. “Terima kasih ya teman-teman,” kata Aisyah. “Iya,” jawab mereka hampir serempak.
Selesai bermain, Tiska langsung pergi ke rumah Aisyah. Sebelum ia melangkah, terdengar ibunya memanggil, “Tiska, tolong belikan telur dan garam di warung, Nak!”
“Ah Ibu, Tiska mau main. Nanti kan bisa!” jawab Tiska sambil pergi dan tidak menghiraukan perkataan ibunya.
Sepulang dari rumah Aisyah, Tiska melihat ada banyak orang di rumahnya.“Ada apa paman, kok banyak orang? Tanya Tiska kepada Paman Iqbal.“Ibumu kecelakaan!” jawab Paman.
Sesampainya di dalam rumah.
“Ibu, maafkan Tiska. Tiska tidak mau mendengarkan Ibu !” ucap Tiska sambil memeluk Ibu.
“Iya, Ibu tidak apa-apa kok. Ibu tahu kamu tadi hanya ingin bermain,” ucap Ibu dengan penuh kasih sayang.
Sepulang dari rumah Aisyah, Tiska melihat ada banyak orang di rumahnya.“Ada apa paman, kok banyak orang? Tanya Tiska kepada Paman Iqbal.“Ibumu kecelakaan!” jawab Paman.
Sesampainya di dalam rumah.
“Ibu, maafkan Tiska. Tiska tidak mau mendengarkan Ibu !” ucap Tiska sambil memeluk Ibu.
“Iya, Ibu tidak apa-apa kok. Ibu tahu kamu tadi hanya ingin bermain,” ucap Ibu dengan penuh kasih sayang.
Note : Kita harus mematuhi perintah Ibu sebagaimana diperintahkan Allah. Harus selalu diingat, jangan sekali-kali mengatakan “ah” kepada ibu kita. Seperti cerita di atas, Tiska sadar bahwa dia telah berbuat salah kepada Ibunya. Tiska pun meminta maaf kepada ibunya.