Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menghentikan atau mengurangi kebiasaan minum susu melalui botol. Cara ini perlu dilakukan dengan penuh kesabaran agar tidak menimbulkan dampak negatif pada anak seperti rasa kecewa dan rasa cemas yang berkepanjangan pada anak.
Adapun cara-cara yang dimaksud adalah:
1. Penyapihan susu botol seawal mungkin. Penyapihan susu botol harus dilakukan secara perlahan-lahan untuk menghindari rasa cemas dan kecewa yang berlebihan. Usia 7-8 bulan sebaiknya anak-anak sudah dilatih minum susu dari gelas secara bertahap. Mula-mula satu teguk, dua teguk, dan seterusnya hingga di usia setahun si kecil sudah bisa minum dari gelas dengan penutup yang ‘mulut’-nya dan punya dua ‘kuping’ di kiri kanan sebagai pegangan.
2. Pemberian air putih dan pembersihan mulut. Pemberian air putih sesudah minum susu dari botol dapat dilakukan dengan cara menyediakan botol susu lain yang diisi dengan air putih, atau dengan cara berkumur apabila anak sudah dapat berkumur.
3. Pemberian dot penenang. Pemberian dot ini dilakukan pada anak yang berumur kurang dari dua tahun untuk mengurangi perasaan kecewa pada anak.
4. Usahakanlah untuk tidak memberikan susu pada anak saat menjelang tidur sampai tertidur.
5. Orang tua harus sedini mungkin melakukan tindakan pembersihan terhadap gigi-gigi anaknya. Sebaiknya sejak anak berusia delapan bulan, gigi-gigi yang sudah tumbuh dibersihkan dengan kapas yang dibasahi. Untuk anak yang lebih besar, pembersihan dapat dilakukan dengan sikat gigi kecil, paling sedikit dua kali sehari: pagi hari sesudah makan dan malam menjelang tidur. Cara ini harus dilakukan sehingga merupakan kebiasaan dan akhirnya anak belum merasa enak kalau belum menggosok gigi sesudah makan pagi dan menjelang tidur malam.