Mendidik Anak Mahir Berzikir

MEndidik anak untuk pandai dan mengamalkan zikir tentunya menjadi impian bersama setiap orang tua. Terutama anak-anaknya yang sekolah di SDIT Wahdatul Ummah Metro. Oleh karenanya, perlu dicermati bagaimana hukum mendidik anak berzikir. Berikut adalah buku ZIKIR Untuk Anak-anak :

Sebuah keluarga pergi ke padang pasir untuk tamasya. Ketika mereka telah tiba di sebuah tempat, sang anak langsung berlarian dengan gembiranya. Namun ternyata dia tampak segera kembali untuk bertanya kepada ibunya, “Apakah zikir yang dibaca di tempat seperti ini?”
Sebagaimana diketahui bahwa zikir yang dimaksud adalah yang terdapat riwayat dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, bahwa Khaulah binti Hakim radhiallahu anha berkata,
“Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang singgah di sebuah tempat, lalu membaca,
أعوذ بكلمات الله التامات من شر ما خلق
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang Dia ciptakan,”
Niscaya tidak ada sesuatupun yang membahayakannya hingga dia beranjak dari tempat singgahnya tersebut.” (HR. Muslim)

Sesungguhnya sang anak tersebut merasakan bahwa seorang muslim memiliki zikir tertentu, sebagian ada yang

khusus pada waktu tertentu dan sebagian lagi ada yang khusus pada tempat tertentu, dan begitulah seterusnya. Anak tersebut telah mengetahui hakekat hubungannya dengan Tuhannya yang bersifat terus menerus sebagaimana diajarkan orang tuanya kepadanya. Jika sang anak terdidik dengan hal tersebut, dengan izin Allah dia akan menjadi anak yang saleh dan akan memiliki pengaruh bagi dirinya dan teman-temannya serta siapa saja yang memiliki hubungan dengannya.

Di antara kisah tentang bagaimana jika seorang anak tumbuh bersama zikir dan membangun hubungan kepada Allah Ta’ala: Suatu hari seorang anak yang masih kecil berusia 4 tahun datang menemui ibunya dengan pakaian baru. Kakak perempuannya yang sudah baligh dan berusia 13 tahun yang memakaikannya. Maka sang ibu berkata kepada anaknya, “Mari aku bacakan untukmu doa memakai pakaian baru.” Sang anak menjawab, “Aku sudah membacanya.” Sang ibu heran, sebab setahu dia anaknya tersebut belum menghafal doa itu. Tapi sang anak kemudian berkata, “Kakak telah membacakan doa tersebut dan aku mengikutinya.” Perhatikan, bagaiman kesalehan seorang gadis memiliki pengaruh terhadap saudara-saudaranya yang masih kecil.
Silahkan Download DISINI atau DISINI

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *